Facebook
RSS
Luffy - One Piece


SISTEM PEREDARAN DARAH HEWAN

-
pradika

SISTEM PEREDARAN DARAH HEWAN

Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.    Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
2.    Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran darahnya tidak selalu berada di dalam pembuluh. Tidak dapat dibedakan antara cairan intersisial (Cairan yang mengisi ruang antar sel) dan darah. Terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus dan beberapa arteri. Misal : Arthropoda
3.    Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran darahnya selalu berada di dalam pembuluh. Darah keluar dari jantung melalui pembuluh arteri dan masuk kembali ke jantung melewati pembuluh vena.

A.    SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVERTEBRATA (INVERTEBRATA)
Avertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Ada hewan yang belum memiliki peredaran darah, ada yang berupa peredaran darah terbuka, dan ada yang berupa peredaran darah tertutup.
1.    Sistem Peredaran Darah tidak Melalui Peredaran Darah
Hewan bersel satu (Protozoa) tidak memiliki sistem peredaran darah. Gas yang dibutuhkan dan zat makanan yang akan diserap dilakukan secara difusi, karena tubuh hanya terdiri atas satu sel sehingga seluruh aktivitas metabolismenya dilakukan oleh sel itu sendiri. Banyak hewan jenis ini yang menggunakan organel selnya untuk metabolisme, seperti Paramaecium menggunakan vakuola kontraktil untuk mengedarkan zat makanan cair, dan menggunakan vakuola makanan untuk mengedarkan zat makanan padat. Ada hewan yang menggunakan rongga sebagai saluran pencernaan sekaligus saluran peredaran yang dinamakan rongga gastrovaskuler. Contoh Hydra dan Planaria.

                                                       
                                                   Gambar 1. Rongga Gastrovaskuler pada Planaria

2.    Sistem Peredaran Darah Terbuka
Dinamakan sistem peredaran darah terbuka karena darah ataupun hemolimfa dialirkan tidak melalui pembuluh, tetapi langsung dialirkan ke dalam rongga tubuh. Sistem ini dijumpai pada hampir semua jenis Mollusca dan Arthropoda.
a.    Mollusca
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantungnya terdiri atas atrium dan ventrikel yang terletak di dalam rongga perikardial. Jika jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial atau sinus terus menuju ke jaringan tubuh. Di dalam jaringan, darah akan membebaskan zat makanan dan menyerap zat-zat sisa. Selanjutnya darah akan menuju ke rongga perikardial terus ke jantung melalui ostium.
                       
                                        Gambar 2. Peredaran Darah Terbuka pada Siput

b.    Arthropoda
Alat peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa. Arah aliran hemolimfa adalah: bila jantung pembuluh berdenyut  hemolimfa terpompa mengalir melalui arteri  masuk rongga tubuh  masuk jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh kapiler  dari jaringan-jaringan tubuh akan kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium. Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan kepada sel-sel. Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
                                
                                           Gambar 3. Peredaran Darah pada Belalang

3.    Sistem Peredaran Darah Tertutup
Dinamakan sistem peredaran darah tertutup karena darah beredar di dalam  pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan. Peredaran darah tertutup sederhana, contohnya pada cacing tanah. Sistem peredaran darah Annelida Alat peredaran darah cacing tanah berupa pembuluh darah punggung (dorsal) dan pembuluh darah perut (ventral) yang dihubungkan oleh pembuluh darah samping (lateral) serta pembuluh kapiler. Pembuluh darah samping pada segmen ke-7 sampai ke-11 terdiri atas 5 pasang lengkung aorta kelima pasang lengkung aorta inilah yang dianggap “jantung cacing”. Arah aliran darahnya  jika jantung dan pembuluh punggung berdenyut, darah akan mengalir menuju pembuluh perut dan pembuluh kapiler. Oksigen yang diserap kulit cacing secara difusi akan memasuki kapiler dan diikat hemoglobin yang akan menuju pembuluh punggung untuk dipompakan ke seluruh tubuh.
                        
                                     Gambar 4. Perdaran Daran pada Cacing Tanah

B.    SISTEM PEREDARAN DARAH PADA VERTEBRATA
1.    Sistem Peredaran Darah pada Ikan
Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal, karena darah hanya satu kali melewati jantung. Jantung ikan terdiri dari 2 ruang, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dinding atrium tipis, sehingga warna darah di dalamnya tampak memerah dengan jelas, sedangkan dinding biliknya cukup tebal, sehingga tampak lebih pucat. Selain itu pada jantung ikan terdapat sinus venosus yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

                     
                                       Gambar 5. Sistem Peredaran darah pada Ikan



                     
                                         Gambar 6. Arah Aliran Darah pada Ikan

2.    Sistem Peredaran Darah pada Amphibia
Sistem peredaran darah katak disebut peredaran darah  ganda karena dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung dua kali. Pada masa larva (berudu) sistem peredaran darahnya menyerupai ikan. Setelah metamorfosis menjadi katak, sistem peredaran darah mengalami perubahan yang sesuai untuk kehidupan di lingkungan darat. Alat peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh nadi, kapiler, dan pembuluh balik. Jantung katak terdiri dari 3 ruang, yaitu 2 atrium (kanan= atrium dexter dan kiri = atrium sinister). Serta menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium dexter.

                  
                                       Gambar 7. Arah Aliran darah pada Amphibia

3.    Sistem Peredaran Darah pada Reptilia
Sistem peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda, jantung reptilia terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan dan kiri) serta ventrikel (kanan dan kiri). Sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri umumnya belum sempurna. Pada buaya, sekat ventrikel hampir sempurna dan hanya terdapat suatu lubang yang disebut foramen panizzae. Adanya  foramen panizzae memungkinkan pemberian oksigen ke alat-alat pencernaan dan untuk kese-imbangan tekanan dalam jantung sewaktu menyelam dalam air.


                    
                    
                                       Gambar 8. Perbandingan Jantung pada Reptilia

4.    Sistem Peredaran Darah pada Aves
Sistem peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda. Jantung burung terbagi 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan dan kiri) serta 2 ventrikel (kanan dan kiri). Sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran antara darah yang kaya dan miskin oksigen. Dibandingkan dengan vertebrata lainnya, darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen. Busur aorta pada burung hanya ada satu, yaitu arcus aorta yang menuju ke sebelah kanan.

                     
                        avian-circulatory.jpg
                                      Gambar 9. Sistem Peredaran Darah Burung




Leave a Reply