1.
MULTIMEDIA
1.1. DEFINISI VIDEO
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam,
memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya
menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.
Berkaitan
dengan “penglihatan dan pendengaran”
Aplikasi
video pada multimedia mencakup banyak aplikasi
-
Entertainment: roadcast TV, VCR/DVD recording
-
Interpersonal: video telephony, video conferencing
-
Interactive: windows
1.2. DEFINISI
DIGITAL VIDEO
Digital
video adalah jenis sistem video
recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog
dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape,
kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD.
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk
menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio,
sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder.
Macam-macam camcorder: miniDV, DVD camcorder,
dan digital8.
Camcorder terdiri dari 3 komponen:
Lensa :
untuk mengatur banyak cahaya, zoom, dan kecepatan shutter
Imager : untuk melakukan konversi cahaya ke
sinyal electronic video
Recorder : untuk
menulis sinyal video ke media penyimpanan (seperti
Magnetic videotape)
Video kamera menggunakan 2 teknik
Ø
Interlaced
o
Adalah metode untuk menampilkan image/gambar dalam
raster-scanned
display device seperti CRT televisi analog, yang ditampilkan
bergantian antara garis ganjil dan
genap secara cepat untuk setiap frame.
o
Refresh
rate yang disarankan untuk metode interlaced adalah antara 50
80Hz.
o
Interlace digunakan di sistem televisi analog:
·
PAL
(50 fields per second, 625 lines, even field drawn first)
·
SECAM
(50 fields per second, 625 lines)
·
NTSC
(59.94 fields per second, 525 lines, even field drawn first)
Ø Progressive scan
o
Adalah
metode untuk menampilkan, menyimpan, dan memancarkan gambar dimana setiap baris
untuk setiap frame digambar secara berurutan
o
Biasa digunakan pada CRT monitor komputer.
Progressive
Scan
Video digital
memiliki keuntungan :
·
Interaktif
Video
digital disimpan dalam media penyimpanan random contohnya
magnetic/optical disk.
Sedangkan video analog menggunakan tempat penyimpanan sekuensial, contohnya
magnetic disc/kaset video.
Video digital dapat memberikan
respon waktu yang cepat dalam mengakses bagian manapun dari video.
·
Mudah
dalam proses edit
·
Kualitas:
sinyal analog dari video analog akan mengalami penurunan kualitas secara
perlahan karena adanya pengaruh kondisi atmosfer. Sedangkan video digital
kualitasnya dapat diturunkan menggunakan teknik kompresi.
·
Transmisi
dan distribusi mudah karena dengan proses kompresi, maka video digital dapat
disimpan dalam CD, ditampilkan pada web, dan ditransmisikan melalui jaringan.
1.3. REPRESENTASI SINYAL VIDEO
Representasi sinyal video meliputi 3 aspek :
1.3.1.
Repressentasi Visual
Tujuan utamanya adalah agar orang yang
melihat merasa berada di scene (lokasi) atau ikut berpartisipasi dalam kejadian
yang ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat menyampaikan
informasi spatial dan temporal dari suatu scene.
1.3.1.1. Vertikal Detail dan Vieving Distance
·
Aspek
rasio adalah perbandingan
lebar dan tinggi, yaitu 4:3.
·
Tinggi
gambar digunakan untuk menentukan jarak pandang dengan menghitung rasio viewing
distance (D) dengan tinggi gambar (H) -> D/H.
·
Setiap
detail image pada video ditampilkan dalam pixel-pixel.
1.3.1.2. Horizontal Detail dan Picture Width
Lebar
gambar pada TV = jumlah elamen pada tinggi gambar
1.3.1.3. Tootal Detail Content
Resolusi vertical = jumlah
elemen pada tinggi gambar
Resolusi Horizontal = jumlah
elemen pada lebar gambar x aspek rasio.
Total
pixel = pixel horizontal x pixel vertical.
1.3.1.4. Perception of Depth
Dalam pandangan / penglihatan natural,
kedalaman gambar tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh
kedua mata. Pada layar flat, persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subject
benda yang tampak.
1.3.1.5. Warna
Gambar
berwarna dihasilkan dengan mencampur 3 warna primer RGB (merah, hijau, biru).
Properti warna pada sistem broadcast:
·
LUMINANCE44
·
Brightness
= jumlah energi yang menstimulasi mata grayscale (hitam/putih)
·
Pada televisi warna luminance tidak diperlukan.
CHROMINANCE adalah informasi warna.
·
Hue (warna) = warna yang ditangkap mata
(frekuensi)
·
Saturation
= color strength (vividness) / intensitas warna.
Cb = komponen U dan Cr = komponen V pada sistem YUV
1.3.1.6.
Continuity
of Motion
Mata manusia melihat gambar sebagai suatu
gerakan kontinyu jika gambar-gambar tersebut kecepatannya lebih besar dari 15
frame/det.
Untuk video motion biasanya 30
frame/detik, sedangkan movies biasanya 24
frame/detik.
1.3.1.7.
Flicker
Untuk menghindari terjadinya flicker
diperlukan kecepatan minimal
melakukan refresh 50 cycles/s.
1.4. TEKNOLOGI PERTELEVISIAN
1.4.1.
NTSC
(National Television System Committee)
- 525 baris, 60 Hz refresh rate.
- Digunakan di Amerika,
Korea, Jepang, dan Canada.
- Frame rate 30 fps
- Menggunakan format YIQ
1.4.2.
PAL
(Phase Alternating Line)
- 625 baris, 50 Hz refresh rate
- Digunakan di sebagian besar Eropa Barat.
- Frame rate25 fps
- Menggunakan format YUV.
1.4.3.
SECAM (Séquentiel couleur avec mémoire)
- Digunakan di Perancis, Rusia, dan Eropa
timur
- Berdasarkan frequency modulation dengan 25
Hz refresh rate dan 625
baris.
1.4.4.
HDTV
(High Definition TV)
- Standar televisi baru dengan gambar layar
lebar, lebih jernih dan suara
Kualitas CD Auido.
- Aspek
ratio 16:9 dibandingkan dengan sistem lain 4:3.
- Resolusi terdiri dari 1125 (1080 baris
aktif) baris
Perbedaan mendeasar dari standar video
analog diatas :
- Jumlah garis horisontal dalam gambar video
(525 atau 625)
- Apakah frame ratenya 30 atau 25 frame per
detik
- Jumlah bandwidth yang digunakan.
- Apakah menggunakan sinyal AM atau FM untuk
audio videonya.
1.5. TRANSMISI VIDEO
Sistem broadcast menggunakan channel yang
sama untuk mentransmisikan gambar berwarna maupun hitam putih.
Untuk gambar berwarna sinyal video dibagi menjadi 2 sinyal, 1 untuk luminance
dan 2 untuk chrominance. Sehingga sinyal Y, Cb, Cr harus ditransmisikan
bersama-sama (composite video signal)
Dalam sistem
PAL, digunakan parameter U (Cb) dan V (Cr)
Y = 0.299 R +
0.587 G + 0.114 B (luminance)
U = 0.492 (B
– Y) (chrominance)
V = 0.877 (R
– Y) (chrominance)
Dalam sistem
NTSC, digunakan parameter I, singkatan dari in-phase (Cb)
dan Q,
singkatan dari quadrature (Cr)
Y = 0.299 R +
0.587 G + 0.114 B
I = 0.74 (R –
Y) – 0.27 (B – Y)
Q = 0.48 (R –
Y) + 0.41 (B – Y)
1.6. DIGITALIZATION
VIDEO
Dalam aplikasi multimedia sinyal video
harus diubah ke dalam bentuk digital agar dapat disimpan dalam memory komputer
dan dapat dilakukan pengeditan.
- Sampling rate : mencari nilai resolusi
horisontal, vertikal, frame rate untuk
disample.
- Quantization : melakukan
pengubahan sampling sinyal analog ke digital.
- Digitalisasi warna video :
semakin banyak warna yang diwakilkan, maka semakin
baik resolusi warnanya dan
ukuran kapasitasnya juga makin besar.
Dalam sistem TV digital
proses digitasi ketiga komponen warna dilakukan sebelum
ditransmisikan.
- proses pengeditan dan operasi lain dapat dilakukan dengan cepat
- dibutuhkan resolusi yang sama untuk ketiga sinyal
Beberapa jenis
VGA untuk video digital :
- CGA
(Color Graphics Array) :
o Menampung 4 colors dengan resolusi 320 pixels x 200 pixels.
- EGA
(Enhanced Graphics Array)
o Menampung 16 colors dengan resolusi 640 pixels x 350 pixels.
- VGA (Video Graphics
Array)
o Menampung 256 colors dengan resolusi 640 pixels x 480 pixels.
- XGA
(Extended Graphics Array)
o Menampung 65000 colors dengan resolusi 640 x 480
o Menampung 256 colors dengan resolusi 1024 x 768
- SVGA
(Super VGA)
o Menampung 16 juta warna dengan resolusi 1024 x 768
1.6.1.
FORMAT
4:2:2
o Digunakan pada studio TV
o Menggunakan sistem non-interlaced scanning
o Rekomendasi CCIR-601 (Committee for International Radiocommunications)
o Sampling rate : 13.5 MHz
o Resolusi
o Jumlah bit per sample sebesar 8 bit (sesuai
dengan 256 interval kuantisasi)
1.6.2.
FORMAT
4:2:0
o Digunakan pada digital video broadcast
o Menggunakan sistem interlaced scanning
o Resolusi
1.7. JENIS- JENIS FORMAT VIDEO
- Digital
Video Compressed
o CCIR-601 untuk broadcast tv.
o MPEG-4 untuk video online
o MPEG-2 untuk DVD dan SVCD
o MPEG-1 untuk VCD
-
Analog / Tapes Video
o Betacam: format untuk broadcast dengan kualitas
tertinggi.
o DV dan miniDV untuk camcorder
o Digital8
dibuat oleh Sony tahun 1990-an, mampu menyimpan video
selama 60-90 menit.
1.7.1.
ASF
(Advanced System Format)
- Dibuat
oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming format
- Bagian
dari Windows Media framework
- Format
ini tidak menspesifikasikan bagaimana video atau audio harus
di
encode, tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan struktur video/audio
stream.
Berarti ASF dapat diencode dengan codec apapun.
- Dapat
memainkan audio/video dari streaming media server, HTTP server,
maupun
lokal.
- Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan
WMV dari Microsoft.
-
Dapat berisi metadata seperti layaknya
ID3 pada MP3
- ASF memiliki MIME “type
application/vnd.ms-asf” atau “video/x-ms-asf”.
- Software
: Windows Media Player.
1.7.2.
MOV (Quick Time)
- Dibuat oleh Apple
- Bersifat lintas platform.
- Banyak
digunakan untuk transmisi data di Internet.
- Software: QuickTime
- Memiliki
beberapa track yang terdiri dari auido, video, images, dan text
sehingga
masing-masing track dapat terdiri dari file-file yang terpisah.
1.7.3.
MPEG
(Motion Picture Expert Group)
- Merupakan file terkompresi lossy.
- MPEG-1 untuk format VCD dengan audio
berformat MP3.
- MPEG-1 terdiri
dari beberapa bagian:
o Synchronization
and multiplexing of video and audio.
o Compression
codec for non-interlaced video signals.
o Compression
codec for perceptual coding of audio signals.
>
MP1 or MPEG-1 Part 3 Layer 1 (MPEG-1 Audio Layer 1)
>
MP2 or MPEG-1 Part 3 Layer 2 (MPEG-1 Audio Layer 2)
> MP3 or MPEG-1 Part 3 Layer 3 (MPEG-1 Audio Layer 3)
o Procedures for testing conformance.
o Reference software
- MPEG-1
beresoluasi 352x240.
- MPEG-1
hanya mensupport progressive scan video.
- MPEG-2
digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit & cable tv.
- MPEG-2
support interlaced format.
- MPEG-2
digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.
- MPEG-4
digunakan untuk streaming, CD distribution, videophone dan
broadcast
television.
- MPEG-4
mendukung digital rights management.
1.8. SOFTWARE- SOFTWARE VIDEO
Software Video Seperti
QuickTime, Windows Media Player, ZoomPlayer,
DivXPro, RealOne Player, Xing Mpeg Player,
PowerDVD, KMPlayer,
GOMPlayer, dll.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kebutuhan globalisasi dewasa ini mengharuskan setiap pribadi dapat
menguasai multimedia secara apik, setidaknya untuk dasar-dasar keperluan
dibidang masing-masing. . video formatting sangat lah penting saat ini, baik
untuk dokumentasi maupun dunia per filman
Yang coba untuk disajikan pada
makalah ini adalah :
-
Definisi video.
-
Definisi digital Video.
-
Representasi Video.
-
Format Video.
-
Mengenal Software-software
video.
Saran
Penyusun sadar bahwa masih banyak kesalahan baik itu dalam
hal penulisan atau info yang kurang lengkap, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran guna memperluas wawasan dan untuk kesempurnaan
penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA